Senin, 31 Oktober 2011

IBU

Saat Ibu menelpon, percayalah dia slalu ingin tau hanya sedikit saja apa yang terjadi padamu. Janganlah kamu merasa risih.
Saat Ibu terdiam, percayalah kamu adalah orang yang slalu ingin dia dengar.
Saat Ibu tidak pernah membantah, percayalah kamu adalah cintanya
Saat Ibu berkata “Ibu baik-baik saja” percayalah ada rahasia yang tersimpan didalam hatinya, bantulah dia.
Saat kamu merebahkan kepala ke bahunya, percayalah dia adalah sebuah sarang hangat yang mampu menghilangkan kedinginan
Saat kamu terjatuh, percayalah kedua tangannya akan menyambutmu tak perduli pada badai sekalipun.
Saat kamu lapar, haus, percayalah orang yang pertama sibuk di dapur menyiapkan sgala sesuatu untukmu adalah Ibu
 Saat Ibu bilang “Rindu sekali denganmu Nak” percayalah, langit pun tak akan mampu menjadi batas rindunya kepadamu.
Saat Ibu menasehati kamu, percayalah itu kata mutiara yang tak akan pernah didapatkan oleh orang lain selain kamu.
 Saat Ibu memarahi kamu, percayalah semua itu untuk mendidik kamu supaya kamu bisa menjadi diri apa yang kamu inginkan.
Saat Ibu meminta kamu menemaninya, percayalah, kamu adalah orang yang mampu membuat dia merasa nyaman kemanapun berlangkah. Janganlah malu untuk menemaninya kemanapun
Saat Ibu berkata “tidak” untuk menunaikan sesuatu permintaan dari kamu, percayalah pada ahirnya akan kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan hingga waktunya nanti.
Dan biru langit tak akan mampu menjadi pembatas sebagai tingginya rasa hormat untuknya serta pada biru laut pun tak akan mampu menampung jutaan pujian yang terharuskan untuk Ibumu.




Kelak, tak ada paling rindu selain dirinya dan tak ada paling luka selain airmatanya




  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar